Penjualan Saham Treasuri Emiten Akan Mengerek Kas

Penjualan Saham Treasuri Emiten Akan Mengerek Kas Penjualan Saham Treasuri Emiten Akan Mengerek Kas

BERITA - JAKARTA. Beberapa emiten menjual saham treasury hasil buyback sebelumnya. Analis menilai langkah ini buat mendongkrak kas bersama lagi dalam katalis absolut bagi pergerakan saham emiten.

Salah satu emiten akan aktual saja menjual kontribusi treasury adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). ITMG kembali menjual sebagian kontribusi treasuri hasil pembelian kembali (buyback). Emiten tambang batubara ini telah menjual sebanyak 7,2 juta kontribusi cukup tanggal 7 Maret 2022 lalu.

Selain ITMG, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pun mau memindahtangankan saham hasil buyback kepada Provident Consolidated Holdings Pte Ltd segendut 1,02 miliar saham. Adapula PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) bahwa pun memindahtangankan hasil buyback segendut 70,23 juta saham.

Analis Fundamental B-Trade, Raditya Pradana menilai emiten-emiten bahwa mengalihkan saham treasuri terhormat bertujuan akan profit taking. Menurut dia, ada beberapa faktor bahwa mendorong emiten-emiten terhormat profit taking.

Pertama, secara teknikal Raditya menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nan masih berada dalam tren bullish. Kedua, secara fundamental juga outlook makroekonomi Indonesia engat saat ini masih solid baik atas inflasi, suku bunga, neraca perdagangan, cadangan devisa, bersama utang.

"Kondisi makro ekonomi inilah yang masih energi IHSG mengalami penguatan lagi lagi menciptakan IHSG tahan banting di tengah penurunan yang cukup signifikan dalam bursa Amerika lagi Eropa," kata Raditya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/3).

Nah, Raditya melihat penjualan penyangga yang dilakukan beberapa emiten tersebut dinilai buat memberikan dampak tepat bagi kas emiten. Penjualan penyangga treasury ini juga buat memberikan katalis tepat untuk pergerakan penyangga.

"Menurut kami katalis tersebut cukup signifikan, karena dengan peningkatan kas maka kemampuan operasional pertindakanan tersebut terus meningkat. Berpotensi meningkatkan pendapatan dengan laba terus atas akhirnya," pungkas Raditya.

Sekadar informasi, ITMG memperatas pemberian treasury pada periode buyback tahun 2016. Sedangkan periode buyback TBIG selanjutnya ARNA masing-masing tahun 2016-2019 selanjutnya 2020. Menurut peraturan OJK, emiten wajib mengalihkan pemberian hasil buyback selama tiga tahun sesudah periode pembelian kembali.

Cek Berita dan Artikel bahwa lain antara Google News